“Teman Akrab“




            Pada pagi hari yang cerah ada seorang gadis yang bernama Rina, Hari ini dimana Rina pertama masuk sekolah di sekolah menengah kejuruannya dan menjalani awal LOS yaitu Latihan Orientasi Siswa. Nama sekolah Rina sekarang adalah SMK Adhikawacana diSurabaya. Rina duduk diruangan gedung serbaguna, disitu Rina berkumpul dengan semua peserta LOS dan mendengar beberapa pengarahan dan perkenalan dari guru-guru sekolahnya. Dan juga ada anggota Osis yang menjadi pembawa acara LOS tersebut. Rina mulai berkenalan dengan teman sebelah tempat duduknya. “Hai.. namaku Rina, kamu dari lulusan sekolah mana?” Rina menyapa. “aku dari SMPN 30 Surabaya” anak gadis menjawab. “ohgituuu..” kata Rina. “ohiya namaku kanya” anak itu menjawab. Akhirnya Rina dan Kanya mereka berbindang-bincang sampai tak sadar pengarahan dari ibu bapak guru selesai. Kemudian seluruh peserta LOS menuju ke lapangan untuk menyaksikan tampilan dari beberapa ekstrakulikuler yang ada di sekolahnya. Ada ekstrakulikuler pencak silat, voli, basket, PMR, jurnalistik, pramuka, futsal dll. Akhirnya Rina tertarik untuk mengikuti ekstrakulikuler basket, karena sifat Rina yang agak tomboy dan suka olahraga. Sedangkan Kanya anak gadis yang pendiam. Selesai menyaksikan tampilan ekstrakulikuler, semua siswa berbaris dan pak guru memberikan pengarahan membagi ruangan kelas siswa-siswi agar memasuki kelas masing-masing yang sudah ditentukan. Bel masuk pun berbunyi, Rina duduk dikelas 10 akuntansi 3. Ternyata Rina satu kelas dengan kanya. “Kanya ternyata kita satu kelas?” kata Rina. “ iyaa rin, senang deh rasanya bisa satu kelas sama kamu”, Kanya menjawab. Kanya duduk disamping Rina. Karena sudah tidak ada lagi bangku kosong. Dan mereka berdua mendengarkan pengarahan dari kakak kelas soal tugas untuk membuat biodata dikertas karton selama masih menjalankan latihan LOS.
“adek-adek tugas pertama kalian dirumah membuat biodata ya? Kalian gunting kertas karton yang berukuran 15x25. Kemudian kalian tulis biodata kalian, tengahnya nanti kalian kasih foto kalian dengan ukuran 4x6!!”, kata kakak kelas sambil menjelaskan.
“ iyaa kakak...”
“besok pagi sudah harus jadi!”.
Rina dan Kanya akhirnya membuat janji agar membuat tugas bersama nanti dirumah Kanya. “Rin nanti kita buat tugas bareng yuk dirumahku?” kata Kanya. “boleh, jam berapa?”
“sekitar jam 3 sore aja ya?”
“oke deh, nanti aku kerumahmu jam 3”.
Setelah selesai pengarahan dari kakak kelas, semua murid disuruh memperkenalkan diri satu persatu. Rina berdiri maju kedepan dan memperkenalkan dirinya. “hai perkenalkan namaku Oktavia Rina Palupi, panggil saja Rina. Aku dari SMP Wahasa 1”. Selanjutnya Kanya dan teman-teman lainnya juga memperkenalkan diri masing-masing.

Sudah lima hari berlalu, Rina dan Kanya pun sudah menjalankan LOS dengan baik. Kini sudah mulai belajar dengan mata pelajaran yang ada. Dan Rina pun juga sudah mengikuti kegiatan basket juga setiap hari selasa dan kamis. Rina dan Kanya semakin dekat. Mereka menjadi teman baik. Rina tidak hanya berteman dengan Kanya, mereka juga punya teman yang lain juga. Sebenarnya Rina mempunyai teman yang sama mirip dengan wajahnya, dia bernama Karin. Karin adalah teman sekelas Rina dan Kanya juga. Pindahan dari sekolah MTSn. Rina tidak menyangka bahwa Karin mirip dengannya. Karna Kanya yang bilang kalau Rina mirip dengan Karin. Saat itu Karin pun berteman baik juga dengan Rina dan Kanya.
Setiap hari Sabtu sepulang sekolah, semua siswa kelas 10 diwajibkan mengikuti kegiatan pramuka. Maklum karena Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jadi semua murid setiap hari sabtu pulang lebih sore. Beda dengan sekolah negeri, setiap hari sabtunya diliburkan.
Dua bulan kemudian, Karin jarang bermain dengan Rina dan Kanya. Karena Karin merasa mempunyai teman baru sekarang, yaitu Desi, Sasa, dan Roy. Karin bergabung dengan mereka bertiga. Bermain, bergurau, sampai kesana-kemari pun bersama. Hingga hanya Rina dan Kanya berdua. Rina pun tak masalah dengan pertemanan Karin, karena menurut Rina berteman bisa dengan siapa saja. Sebenarnya Rina seorang murid yang malas, dengan kemalasannya Rina malas untuk belajar, mengerjakan tugas, bahkan setiap ada tugas Rina selalu mengerjakannya dikelas. Tak heran juga satiap ulangan harian Rina menyontek ke temannya. Disisi kemalasannya Rina sebenarnya baik. Sampai sekarang pun Rina Bersahabatan dengan Kanya. Beda dengan Kanya, Kanya anak yang pintar dan rajin beribadah. Kanya dari kecil sudah diajarkan oleh orangtuanya untuk rajin beribadah, dan rajin belajar.
            Kringg.. kringg.. !!  bel masuk sekolah berbunyi, bertanda pelajaran akan dimulai, Rina dan Kanya duduk bersama untuk memulai pelajaran akuntansi. Kanya pintar sekali dengan pelajaran akuntansi. Tiga hari kedepan siswa akan menjalani ujian kenaikan kelas. Rina dan Kanya akan naik ke kelas 11 nantinya. Dengan menunggu tiga hari Rina dan Kanya belajar bersama agar nilai mereka baik dan naik ke kelas 11. Kanya mengerti bahwa Rina kurang pintar dalam pelajaran, maka dari itu Kanya mengajari Rina semua pelajaran agar Rina mendapatkan nilai yang baik seperti Kanya.
Tiga hari kemudian, pagi-pagi Rina menjemput Kanya dirumahnya.
“tokk.. tokk.. tokk...” Rina mengetuk pintu.
“iya tunggu sebentar”, teriak mama Kanya.
“selamat pagi tante, Kanyanya ada?”
“Kanya sudah berangkat nak”
“ohgituu.. terimakasih tante. Saya berangkat dulu klo begitu”.
Akhirnya Rina bertemu Kanya digerbang sekolah. Bel masuk pun berbunyi dan saatnya siswa-siswi masuk ke ruangan dan menjalani ujian kenaikan kelas. Rina dan Kanya kali ini mereka beda ruangan. Sudah seminggu Rina dan Kanya menjalankan ujiannya. Kini mereka menantikan hasil nilai rapotnya dan liburan yang akan datang. Pada saat hari sabtu, orangtua wali murid datang ke sekolah untuk mengambil rapot. Orangtua Rina dan Kanya datang bersamaan. Orangtua Rina tanpa sadar bahwa nilai Rina bagus, hingga akhirnya Rina berterimakasih kepada Kanya karena Kanya telah mengajari Rina sampai nilai rapot Rina baik. Sebagai ucapan terimakasih Rina mengajak Kanya untuk berlibur jalan-jalan.
“Kanya terimakasih ya sudah membantu mengajariku semua mata pelajaran? Nilaiku lumayan meningkat sekali dan ibuku bangga padaku”, kata Rina.
“iya sama-sama rin, kan kamu sahabatku”, jawab Kanya.
“ngomong-ngomong liburan kemana nih?” kata Rina.
“mungkin dirumah saja, kenapa rin?”
“jalan-jalan yuk? Sekalian atas ucapan terimakasihku nanti aku traktir deh hehe”
“boleh-boleh rin..”
“oke deh, besok aku jemput jam 10 pagi ya?”
“siaaaapp..”

Tiga hari berlibur menurut Rina dan teman-teman cukup. Keesokan harinya mereka memulai kembali ke sekolah. Bel masuk berbunyi, kelas Rina dan teman-teman berbeda, mereka sudah menjadi kelas 11 kali ini.
Akhirnya sekarang Rina naik ke kelas 11. Disaat itu kelas Rina dan teman-teman pindah di lantai 2 lebih tepatnya ruangan yang lumayan begitu sejuk udaranya dan cukup luas. Guru walikelas telah memasuki kelas untuk memperkenalkan dirinya. Mungkin Rina sudah kenal dengan walikelasnya karena guru itu guru Bahasa Indonesia Rina waktu masih kelas 10. Sudah sebulan Rina dan teman-teman duduk dibangku 11 akuntansi 3 dan kini mereka sedang ikut kegiatan sekolah seperti kegiatan diluar sekolah. Sekolah mengadakan kegiatan diluar sekolah, lebih tepatnya dikota Blitar. Nantinya akan mengunjungi rumah pak Soekarno dan candi penataran. Di Blitar siswa-siswi bisa mengetahui sejarah dari pak Karno. Dua hari satu malam ini kegiatan sekolah sudah berlangsung. Keesokan harinya siswa-siswi SMK Adhikawacana kembali masuk sekolah. Rina dan Kanya jalan menuju kelas dan melihat Karin dikoridor depan kelasnya sedang duduk, Kanya pun menghampirinya. “Karin sedang apa kamu, Kenapa tidak masuk kelas saja?”, tanya Kanya. “aku menunggu kalian, lama tak bergurau dengan kalian. Kangen rasanya”, jawab Karin. “tumben-tumbenan kamu begini, kesambet apa semalem”, tanya Rina. “sudahlah, ayo kita masuk ke kelas! Bel sudah bunyi daritadi”, jawab Kanya.
“tttteeetttt....”, bunyi bel menandakan akan melanjutkan ke pelajaran berikutnya. Tapi, guru yang mengajar tidak datang. Jadi Rina, Kanya dan Karin bersama teman-teman yang lain hanya bercerita tentang hal-hal yang dapat mengocok perut.
Tak lama kemudian, mereka pun pulang. Rina, Kanya dan Karin berjalan menuju pintu gerbang, menertawai hal yang tak patut ditertawai. Tanpa sengaja Rina, Kanya dan Karin bertemu dan disapa oleh Desi, Sasa bersama Roy didepan pintu gerbang sekolah. “eh rin tumben kamu gak bareng mereka?”, tanya Rina.
“iya gak apa, aku lagi pengen bareng kalian aja gakpapa kan?”, jawab Karin.
“iya gak apa sih, tapi kita gak enak aja sama mereka.. kan dulu kamu bareng mereka terus kemana-mana”, kata Kanya.
“gak apa kok, aku lagi bosen aja sama mereka. Lagian mereka kan gak kenapa-kenapa aku bareng kalian. Buktinya tadi mereka masih menyapa ke kita”, jawab Karin.
“iya sih... yaudah kalau gituuu”, jawab Kanya.
Sore hari ini Rina latihan Basket di sekolah. karena Basket mau mengikuti kejuaraan Cup, Rina bersemangat latihan. Dua minggu lagi kejuaraan akan dimulai. Hari sudah mulai malam, latihan basket pun selesai. Rina segera pergi pulang, sampai dirumah mandi terus menata buku dan mengerjakan tugas sekolah buat besok pagi. Rina tidak pernah serajin ini. Sejak Rina berteman dengan Kanya, Rina berubah menjadi rajin sekarang. Waktu sudah larut malam, Rina segera pergi ke kamar tidur.
Keesoka harinya Rina pergi kerumah Kanya untuk menjemput Kanya.
“tokk.. took.. ttook..”, Rina mengetuk pintu.
“nak Rina silahkan masuk, Kanya ada didalam masih sarapan”, jawab mama Kanya.
“iya tante..”, kata Rina.
“Rinaa.. duduk sini! Sudah sarapan kamu?”, tanya Kanya.
“sudah kok, cepet gih habisin sarapanmu terus kita berangkat. Keburu telat nanti gerbang sekolah ditutup”, jawab Rina.
“siappp.. ayo kita berangkat sekarang”, ajak Kanya.
“ma aku berangkat dulu ya sama Rina?”, tanya Kanya.
“tante berangkat dulu ya? Dahh... ayo nyaa”, ajak Rina.
“iyaaa ati-ati nak”, jawab mama.
Hari mulai kelihatan sudah siang, Rina dan Kanya pun segera berangkat menuju ke sekolah. perjalanan mereka menuju gerbang sekolah hampir sampai tetapi melihat pintu gerbang berjalan akan menutup perjalanan mereka masuk ke dalam sekolah, mereka berlarian cepat-cepat agar sampai menuju ke dalam sekolah dan bisa masuk ke kelas mereka. Bel sudah berbunyi dua menit yang lalu, Rina dan Kanya terlambat masuk ke kelas. Jam mata pelajaran pertama bahasa inggris, Ibu guru sudah memasuki ruang kelas terlebih dahulu. Dan untung saja Rina bersama Kanya masuk saat doa belum dimulai, jadi mereka bisa langsung masuk kelas dan duduk di bangku mereka. Selesai doa berlangsung, ibu guru meminta untuk semua murid mengumpulkan tugasnya didepan meja guru. Kemudian ibu guru menerangkan bab selanjutnya. Bel istirahat berbunyi, Rina dan Kanya pergi ke kantin untuk membeli makan dan minum. Karin pun menyusul mereka, dengan berteriak “Rina.. Kanya tungguuu...”,  “aku ikut ke kantin bareng kalian bolehkan?”.
entah kenapa, selama ini Karin gabung terus bersama Rina dan juga Kanya. Sedangkan Desi, Sasa, dan Roy mereka dulu juga teman baik Karin. Tetapi Karin tak bersama mereka lagi. Bel sekolah kembali berbunyi dan waktunya murid-murid kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran. Lagi-lagi guru tidak datang mengajar sesampai bel pulang sekolah dikarenakan ada rapat. Kejuaraan cup sudah mendekat dan ujian kelas 11 juga sudah mendekat. Tidak ada waktu buat bermain antara Rina dan teman-teman yang lain.
seminggu kemudian...
esok hari kejuaraan sudah dimulai. Rina dan tim basket cewek lainnya sudah siap untuk bertanding. Keesokan harinya tim basket cewek diijinkan dengan kepala sekolah dari SMK Adhikawacana untuk mengikuti kejuaraan cup hari ini dan tidak mengikuti kegiatan pembelajaran. Kanya dan teman-teman lainnya juga meminta ijin untuk tidak mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari ini agar bisa memberi semangat kepada Rina sahabatnya dan juga teman tim basket mereka.
“Rina semangat yaaa... semoga kamu memenangkan kejuaraan ini”, kata Kanya.
“iya terimakasih Kanya, kamu memang sahabat terbaikku”, jawab Rina.
“yaampun kamu ini seperti apa saja, kamu memang bener sahabatku”.
Kejuaraan cup pun berlangsung dan setelah berjalan dengan baik, akhirnya tim basket cewek memenangkan juara dua. Rina dan teman-teman sangat bangga sekali memenangkan juara ini, apalagi pelatih yang mengajari mereka. meskipun dari beberapa tim badannya cidera dan Rina kakinya agak tergelincir, itu tak masalah buat Rina. Yang terpenting mereka mendapatkan piala.
“selamat ya rin.. selamat juga buat tim kalian memenangkan juara dua”
“iya terimakasih atas ucapan dan suport kalian juga”
Mereka pun kembali ke sekolah dengan membawa kabar gembira dan juga sebuah piala yang sangat indah.
            Pada saat itu, keesokannya ujian kenaikan kelas pun berlangsung. Ruang Rina dan Kanya tetap beda. Rina sudah mempersiapkan dirinya sejak tadi malam belajar terus menerus hingga larut malam. Rina tidak akan mengecewakan dirinya. Kali ini Rina bener-bener sangat berubah. Dirinya berubah menjadi rajin, pintar, selalu belajar, apalagi mengerjakan tugas. Karena temannyalah yang bernama Kanya, Kanya sudah menjadikan Rina lebih menjadi percaya diri dan bertanggung jawab. Kanya selain sahabat terbaik Rina dia juga sangat hebat.
Seperti biasa, sudah seminggu ujian berlangsung Rina dan Kanya akan menunggu hari libur. Liburan kali ini Rina dan Kanya hanya bermain ditaman dekat daerah rumahnya saja. Kenaikan sekolah pun tiba, kini mereka naik ke kelas 12. Tidak menyangka secepat ini mereka sudah naik kelas tiga. Dan persahabatan mereka sudah berjalan hampir tiga tahun. Rina dan Kanya sudah terkenal seperti adek kakak di sekolah. karena kemana-mana mereka selalu bersama, saling suport dan tidak pernah bertengkar. Mereka berharap agar bisa seperti ini seumur hidup. (SELESAI)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar